Banyak programmer pemula yang bingung dengan konsep OOP(Object Oriented 
Programming) atau dalam Bahasa Indonesia disebut Pemrograman 
berorientasi Objek. Terutama bagi Mahasiswa IT yang baru mengenal 
istilah ini setelah dijejali dengan Pemrograman berorientasi prosedur.
Bagi programmer yang hanya mengenal bahasa pemrograman Basic, Pascal, 
dan C, mungkin OOP masih terasa asing dan sulit (kecuali memang 
mempunyai bakat memahami yang kuat hehehe), dikarenakan pendekatannya 
yang berbeda dengan berorientasi prosedur. Karena OOP lebih melihat 
program sebagai “objek”.
Ambil contoh sebuah mobil, setiap mobil memiliki ciri atau attribut, 
misalnya warna mobil, spion, atau ban mobil, selain itu juga mobil juga 
mempunya perilaku atau method, misalnya berjalan, belok, atau menyalakan
 lampu mobil.
Lalu apa hubungannya dengan programming? dengan melihat program sebagai 
objek seperti mobil, maka setiap program pun memiliki atribut dan 
method, atribut program dapat berupa nilai variable atau konstanta, 
sedangkan perilaku atau method program tergantung pendefinisian yang 
dilakukan oleh programmer. untuk lebih jelasnya dapat kita lihat 
langsung dalam ilustrasi berikut :
Terlihat jelas bukan?
Pertanyaan : “Lalu, apa perbandingannya dengan yang berorientasi prosedur? lebih mudah dipahami daripada yang sulit seperti itu ?”
Jawab : "Perbandingannya adalah OOP mempermudah penyusunan program, 
terutama yang berskala besar dengan baris koding yang beratus-ratus 
hingga beribu-ribu, didalam OOP tidak ada pengulangan blok statement 
untuk mendefinisikan hal yang sama, contohnya adalah program di bawah 
ini :
Setiap statement yang sama mesti diulangi, sehingga program menjadi susah dimengerti. Bandingkan dengan konsep OOP :
Seperti yang dapat dilihat, dengan hanya mendefinisikan satu blok 
statement, kita dapat mempersingkat baris program dengan signifikan.
Mungkin ada pertanyaan : “bukankah dalam prosedur, program tersebut dapat disederhanakan dengan penggunaan statement go to?”
Jawaban : Ya, mungkin didalam Prosedur memiliki statement goto sehingga 
program diatas dapat disederhanakan, namun meskipun begitu, tetap saja 
membuat program menjadi sulit dimengerti, terutama program dengan baris 
yang beribu-ribu, Pertanyaannya : “bisakah anda memahami seribu baris 
yang memiliki statement goto yang begitu banyak?”, disini lah letak 
keunggulan OOP, yang cukup mendefinisikan satu blok selanjutnya 
memanggil blok tersebut jika diperlukan, tanpa memerlukan statement 
perloncatan.
Setidaknya begitulah yang bisa saya gambarkan tentang OOP, dengan 
ditemukannya pendekatan ini, penyusunan dan pembuatan program menjadi 
lebih mudah dan gampang dipahami, untuk yang telah merasakan Bahasa 
Pemrograman OOP seperti Java, C++, atau PHP, maka akan dapat merasakan 
bedanya, maka, jangan ragu untuk merncoba.
Namun jangan meremehkan pemrograman berbasis prosedur, OOP sendiri 
adalah pengembangan dari pemrograman berorientasi prosedur, tanpa 
memahami prosedur, belum tentu kita dapat memahami OOP, untuk itulah 
Institusi-institusi pendidikan selalu memberikan Pemrograman 
berorieantasi Prosedur lebih dahulu. agar perogrammer pemula dapat 
memahami inti pemrograman itu sendiri.
Pemrograman berorientasi Prosedur sendiri masih memiliki tempat dihati 
programmer seperti Linux yang menggunakan bahasa C, atau Windows yang 
menggunakan bahasa Assembler. Lalu yang manakah yang lebih unggul? 
keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang tentunya 
belum dapat saya definisikan sekarang, dikarenakan keterbatasan ilmu 
yang saya miliki. 
Kesimpulannya :
- OOP(Object Oriented Programming) melihat sebuah program sebagai sebuah “objek” yang memiliki attribut dan method, setiap objek tentu memiliki attribut dan method yang berbeda sehingga mudah dalam membedakan objek yang satu dengan yang lain.
- OOP dapat mempermudah penyusunan dan pembuatan sebuah Program, khususnya yang berskala besar.
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar